Salah satu tantangan utama dalam pengawasan aktivitas perikanan di Indonesia adalah besarnya wilayah perairan yang harus dipantau. Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman, “Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan 2 juta kilometer persegi wilayah perairan, sehingga memantau aktivitas perikanan di seluruh wilayah tersebut merupakan tantangan yang besar bagi pemerintah.”
Tantangan lainnya adalah minimnya jumlah kapal pengawas yang dapat digunakan untuk memantau perairan Indonesia. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini hanya terdapat sekitar 300 kapal pengawas yang aktif di perairan Indonesia, padahal idealnya dibutuhkan setidaknya 1.000 kapal pengawas untuk dapat melakukan pengawasan secara efektif.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, di antaranya adalah peningkatan kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal pengawasan perikanan. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, “Kerjasama antarnegara sangat penting dalam pengawasan perikanan, karena banyak kapal pencuri ikan yang berpindah-pindah dari satu wilayah perairan ke wilayah perairan lainnya.”
Selain itu, pemerintah juga terus melakukan pemantauan menggunakan teknologi canggih seperti sistem pemantauan satelit untuk dapat mengawasi perairan secara real-time. Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman, “Pemanfaatan teknologi canggih seperti sistem pemantauan satelit sangat membantu dalam memantau aktivitas perikanan di perairan Indonesia.”
Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan pengawasan aktivitas perikanan di Indonesia. Dengan adanya kerjasama antarnegara dan pemanfaatan teknologi canggih, diharapkan pengawasan perikanan di Indonesia dapat semakin efektif dan berhasil mengatasi berbagai masalah yang ada.